Sabtu, 22 Januari 2011

Saya (sangat) sadar kamera


Kayak nya libur semester kali ini boring bgt, kegiatan gw cmha bangun tidur, mandi, makan, nonton, tidur siang, makan lage, ngemil, nonton (lagi), dan tidur lage...yah.. bner2 gag bermutu. N malah bikin badan tambah melar.
                Hingga suatu hari cintya ngajak gw ke pusboeng (pustaka kota bukittinggi). Dah lmha bgt gw gag kesana. Dulu waktu masih sekolahan gw sering bgt kesana, tpi sejak kuliah banyak bgt godaan yang menyebabkan waktu gw terkuras habis *lebay....
                Dengan semangat yang menggebu gw menuju pusboeng, gw sengaja pake baju merah supaya hujan gag turun,(emang ngaruh...?).  gw rencana nya mo minjem buku seabrek. Dan OLAla.. ternyata kartu anggota gw dah gosong,, dengan terpaksa gw perpanjang dlu kartunya. Padahal gw dan gatel mo obrak abrik tu pustaka.
                Untungnya cyntia jadi dewi penyelamat gw, dia punya banyak kartu,, lalu kami mulai menyusuri rak-rak ilmu pengetahuan itu, setelah milih-milih akhirnya gw minjem 2 novel. Lumayan sih dari pada gag minjem samha sekali. gw sengaja minjem yang agak tebel supaya bisa lmha tamatnya. 
  Emang dasar cewek-cewek narsis, kita gag tahan klo gag mengabadikan momen-momen kita di sana. Apalagi di sana suasananya keren bgt ,, pemandangannya juga indah... 


 gw lge ber pose ria



 untung kami warga negara yang baik ,kami cmha langgar 1 peraturan yang ada di papan ini..., rencananya mo langar semua , tpi kebetulan kita lge gag bawa ternak n lage gag nafsu nembak burung...hehe
 she is pretty
 gw yang lage (mati) gaya






 at kantor walikota


 nonjok dinding...





             
sebenarnya masih banyak foto yang lainnya,, tpi cmha ini yang layak terbit..hehe..



Minggu, 16 Januari 2011

Rentangkan sayap mu sobat


Dari masih ingusan, gw sering berangan-angan jadi burung. Bisa terbang jauh. Ntah knapa gue pengen banget punya sayap. Segerombolan burung ini masih nerima anggota baru gag ea??? Mungkin sensasinya beda kali ea klo terbang. Dari pada jalan kaki.*yaiyalah.....
               Makanya sampe sekarang pun gw paling suka kalo berada di tempat yang tinggi. Mungkin karna obsesi gw pegen bisa terbang kali....tapi berdasarkan survei kecil-kecilan yang gw lakukan , ternyata banyak orang yang takut smha ketinggian. Bisa di bilang phobia gitu. Mungkin aja mereka ngerasa kalo berada di tempat tinggi mereka bakalan jatoh. Padahal itu khan cumha parno doang. Kecuali orang yang punya phobia ketinggian ini reflek (dengan begonya) langsung loncat ke bawah.
                Gw pernah berada di suatu tempat yang gue ngerasa dalam mimpi. Dari sana gue bisa ngeliat semuanya. Pemandangan alam yang sangat indah Masya Allah.. saat itu gw cmha bisa terpana, diem, dan gag bisa ngomong. Sampe myboyfriend tercinta syok ngeliat reaksi gw itu. Saat itu sebenernya gw pengen banget loncat. Dan gue berkhayal kalo gue loncat siapa tau sayap gw tiba-tiba nongol dan gue bisa terbang. Untung aja saat itu pikiran waras gw masih jalan. Klo gag gw dah almarhum sekarang...hehe
                Spesial thanks buat myBoy,, dia selalu ngasih kejutan-kejutan manis yang gag bisa gw lupain. Walaupun hal-hal kecil,tpi gw ngerasa kalo itu adalah hal yang istimewa. Sejak saat itu, gw jadi sering kesana. Enak kali ea klo bisa punya rumah di sana. Jadi tiap hari bisa nongkrong sambil nikmatin pemandangan indah...
                Dulu pernah ada yang nanya ke gw, klo gw terlahir kembali sebagai hewan gw mau jadi hewan apa. Otomatis gue jawab klo gue pengen jadi burung. Dan klo terlahir lagi untuk ketiga kalinya gw pengen jadi ubur2 ( obsesi gw yg lain >.<). Temen-temen gw Cuma angguk-angguk waktu denger jawaban gw. Mungkin mereka lage ngebayangin gimana rupa dan wujud gwklo jadi burung apalagi ubur-ubur.

My new Blog

Hy guys,,,           
                Akhirnya setelah vakum sekian lama, gw ngeBlog lage. Dan dengan terpaksa harus bikin blog baru. Soalnya gw lupa pasword blog gw yang lama..(haha....bego) lupa-lupa inget sih sebenernya. Namun setelah di coba puluhan kali tetep aja pasword nya gag cocok. Dengan amat-sangat-terpaksa gw harus merintis dari nol lage...huft
                Maaf ex-blog ku tercinta,, bukan maksud hatiku menduakan mue. Tapi apalah daya..dirimu gag bisa di buka lage.hihihihi
                Yaaah...akhirnya jadi lah blog ini “San9 primadona”. Klo di denger namanya sangat alay dan narsis. But keren juga. Di depan nama gw ditambah kata “sang”..waaaawww rasanya jadi gimana gitu. Walaupun tampilannya masih simpel. Tapi lumayan lah. Butuh waktu 3 jam buat ngerancang blog ini. Di tambah dengan sedikit embel-embel. Rencananya gw  malah mo nambah embel-embel lebih banyak lage biar rame.
                Saat awal kelahiran blog ini, gw mo dedikasikan kepada temen-temen gw seperjuangan & adek-adek kelas gw. Soalnya gw mau posting bahan-bahan mata kuliah gw. Gw dah ngerasain gimana susahnya nyari –nyari bahan buat makalah n resume.bahkan gw pernah punya pengalaman di depan komputer seharian tapi gag nemu-nemu juga tu materi. Walaupun gw dah ngasih seserahan ke mbah google *nah lo...... Dan dengan kebaikan hati gw, gw mau temen-temen yang lain bisa dengan lebih mudah dapat bahan-bahan dari blog ini.
                Hhhmmm.....
Namun, gag asik juga klo ne blog isinya Cuma materi kuliah aja. Setelah di pikir-pikir gw memutuskan untuk ngasih selingan dengan kisah hidup gw, impian-impian gw, dan tentang pengetahuan lain yang bisa gw bagi.
                Moga-moga bermanfaat eaaa..........
loVe u all

Sabtu, 15 Januari 2011

aliran pendidikan


ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASI TERHADAP
 DUNIA PENDIDIKAN
Ada tiga aliran yang melandasi teori penyelenggaraan pendidikan yaitu :
1.      Aliran Nativisme (Naturalisme)
Nativisme berasal dari kata Nativus yang berarti kelahiran. Tokoh aliran ini adalah Arthur Schopenhauer (1788-1860) seorang filosof jerman, yang berpendapat bahwa hasil pendidikan dan perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaan yang diperolehnya sejak anak itu dilahirkan. Anak dilahirkan kedunia sudah mempunyai pembawaan dari orang tua maupun disekelilingnya, dan pembawaan itulah yang menentukan perkembangan dan hasil pendidikan. Lingkungan, termaksud tidak upaya tidak mempengaruhi perkembangan anak didik. Apabila seorang anak berbakat jahat, maka ia akan menjadi jahat, begitu pula sebaliknya. Karena dalam aliran ini dikenal dengan istilah pessimisme paedagogis, karena sangat pesimis terhadap upaya-upaya dan hasil pendidikan.
Natur artinya alam, atau apa yang dibawa sejak lahir. Aliran ini sama dengan aliran nativisme. Naturalisme yang dipelopori oleh Jean Jaquest Rousseau, bependapat bahwa pada hakekatnya semua anak manusia adalah baik pada waktu dilahirkan yaitu dari sejak tangan sang pencipta. Tetapi akhirnya rusak sewaktu berada ditangan manusia, oleh karena Jean Jaquest Rousseau menciptakan konsep pendidikan alam, artinya anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya, manusia jangan banyak mencampurinya.
Jean Jaquest Rousseau juga berpendapat bahwa jika anak melakukan pelanggaran terhadap norma-norma, hendaklah orang tua atau pendidik tidak perlu untuk memberikan hukuman, biarlah lam yang menghukumnya. Jika seorang anak bermain pisau, atau bermain api kemudian terbakar atau tersayat tangannya, atau bermain air kemudian ia gatal-gatal atau masuk angin. Ini adalah bentuk hukuman alam. Biarlah anak itu merasakan sendiri akibatnya yang sewajarnya dari perbuatannya itu yang nantinya menjadi insaf dengan sendirinya.
Dikutip dari : (Asnelly Ilyas, Prinsip-prinsip pendidikan anak dalam Islam, Penerbit Al bayan, bandung tahun 1997 halaman 64)
1.      Empirisme
Empire artinya pengalaman. Aliran empirisme berlawanan 1800 dengan aliran nativisme, karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi dewasa itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau pengalaman dan pendidikan yang diterimanya sejak kecil. Pada dasarnya manusia itu bisa didik apa saja menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya.
Dalam dunia pendidikan, pendapat empirisme dinamakan optimisme paedagogis, karena upaya pendidikan hasilnya sangat optimis dapat mempengaruhi perkembangan anak, sedangkan pembawaan tidak berpengaruh sama sekali. Tokoh aliran ini adalah John Locke, yang memandang bahwa anak yang dilahirkan itu ibaratnya meja lilin putih bersih yang masih kosong belum terisi tulisan apa-apa, karenanya aliran atau teori ini disebut juga Tabularasa, yang berarti meja lilin putih.
Dikutip dari : (Abu ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta tahun 1991 pada halaman 293)
1.      Aliran konvergensi
Aliran ini dipelopori oleh William Stern, seorang ahli ilmu jiwa berkebangsaan jerman yang berpendapat bahwa penmbawaan dan lingkungan keduanya menentukan perkembangan manusia, sehingga aliran ini merupakan kompromomi atau kombinasi dari nativisme dengan empirisme
Konvergensi berasal dari kata Convergative yang berarti penyatuan hasil atau kerja sama untuk mencapai suatu hasil. William Stern mengatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan yang dibawa sejak lahir itu merupakan petunjuk-petunjuk nasib manusia yang akan datang dengan ruang permainan. Dalam ruang permainan itulah terletak pendidikan dalam arti yang sangat luas. Tenaga-tenaga dari luar dapat menolong tetapi bukanlah ia yang menyebabkan perkembangan itu, karena ini datangnya dari dalam yang mengandung dasar keaktifan dan tenaga pendorong. Sebagai contoh : anak dalam tahun pertama belajar mengoceh, baru kemudian becakap-cakap, dorongan dan bakat itu telah ada, di meniru suara-suara dari ibunya dan orang disekelilingnya. Ia meniru dan mendebgarkan dari kata-kata yang diucapkan kepadanya, bakat dan dorongan itu tidak akan berkembang jika tidak ada bantuan dari luar yang merangsangnya. Dengan demikian jika tidak ada bantuan suara-suara dari luar atau kata-kata yang di dengarnya tidak mungkin anak tesebut bisa bercakap-cakap.

2.     Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia
a.   Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar,perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven.
b.   Pengajaran Pusat Perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu:Metode Global dan Centre d’interet.


c.   Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.
d.   Pengajaran Proyek
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nam pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju.

B   DUA ALIRAN POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA

Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.
1.     Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.
a.   Asas dan Tujuan Taman Siswa
­­­Asas Taman Siswa
Ø      Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
Ø      Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri.
Ø      Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
Ø      Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
Ø      Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka harus mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
Ø      Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan batin untuk mengobarkan segala kepentinganpribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.
Kemudian ditambahkan dengan asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas kemanusiaan.
­Tujuan Taman Siswa
Ø      Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.
Ø      Membangun abak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.
b.   Upaya-upaya yang dilakukan Taman Siswa
Beberapa usaha yang dilakukan oleh Rtaman siswa adalah menyiapkan peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup. Dalam ruang lingkup eksternal Taman siwa membentuk pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.
c.   Hasil-hasil yang Dicapai
Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah melahirkan alumni alumni besar di Indonesia.
2.     Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat).
a.   Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai berikut
Ø      Berpikir logis dan rasional
Ø      Keaktifan atau kegiatan
Ø      Pendidikan masyarakat
Ø      Memperhatikan pembawaan anak
Ø      Menentang intelektualisme
Dasar-dasar tersebut kemudian disempurnakan dan mencakup berbagai hal, seperti: syarat-syarat pendidikan yang efektif, tujuan yang ingin dicapai, dan sebagainya.
Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:
Ø      Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
Ø      Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Ø      Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
Ø      Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggung jawab.
Ø      Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.
b.   Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu Tanam antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah anak-anak Sendi, serta mencetak buku-buku pelajaran.
c.   Hasil-hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang pendidikan nasional (utamanya pendidikan keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang persekolahan), dan sejumlah alumni.